Ada Ledakan Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Apa Dampaknya bagi Bumi?

oleh -630 Dilihat

Jakarta – Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 8 April 2024 akan terjadi fenomena Gerhana Matahari Total. Di waktu bersamaan, diperkirakan juga akan ada ledakan-ledakan di Matahari.

Dilansir dari laman BMKG, ledakan Matahari ini terjadi saat totalitas Gerhana Matahari. Pandangan Matahari dari Bumi akan terhalang oleh Bulan sehingga menyisakan sisi tepi.

Di bagian sisi tepi tersebut, Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari yang terlihat meledak. Penyebab dari ledakan Matahari ini adalah karena adanya aktivitas internal dari Matahari.

Ha tersebut terjadi akibat pasang surut selama siklus 11 tahunan yang mencapai titik puncaknya pada tahun ini. Penyebab pasti dari ledakan ini sebenarnya tak bisa dipastikan oleh para ahli atmosfer, tetapi kemungkinan besar disebabkan gaya magnetik dan reaksi nuklir di dalam Matahari.

Apa Dampak Ledakan di Matahari bagi Bumi?
Ledakan Matahari tentunya berpengaruh pada magnetosfer Bumi. Adapun pengaruh pastinya akan diketahui pada saat BMKG atau lembaga lainnya mengamati fenomena secara real time.

Namun, para ilmuwan telah memperkirakan ledakan tersebut dapat menimbulkan badai magnet Bumi (Geomagnetic Storm). Badai ini akan menyebabkan aktivitas listrik dan sejenisnya terhambat.

Badai magnet Bumi terjadi lantaran ledakan di Matahari melontarkan plasma besar. Plasma tersebut bisa berupa angin Matahari beserta medan magnet yang berkecepatan tinggi.

Peristiwa lontaran massa korona ini biasanya disebut Coronal Mass Ejection (CME). Pada saat CME menghantam medan magnet Bumi, partikel akan terlontar dan dibelokkan oleh lapisan magnetosfer ke arah garis kutub utara dan selatan.

Magnetosfer Bumi merupakan lapisan perisai Bumi yang bisa melindungi Bumi dari pengaruh radiasi partikel yang mempunyai kecepatan tinggi. Lapisan tersebut berbentuk seperti lingkaran dengan titik terkuatnya berada di daerah lintang rendah.

Pengaruh ledakan di Matahari akan lebih terasa di daerah lintang tinggi. Sementara di daerah lintang rendah misalnya Indonesia, pengaruhnya tidak akan sangat terasa atau relatif lebih aman.

Skala Dampak Badai Magnet Bumi
Dampak dari badai magnet bumi dibedakan ke dalam lima tingkatan, berikut di antaranya:

G1 (Lemah)
Pada skala ini pengaruh yang bisa dirasakan seperti fluktuasi jaringan listrik yang lemah dan dampak kecil pada satelit. Selain itu, hewan yang bermigrasi bisa berpengaruh pada tingkat ini dan tingkat yang juga lebih tinggi.

G2 (Sedang)
Kerusakan transformator listrik bisa terjadi pada tingkatan ini. Badai pada skala ini akan membuat aurora rendah dapat terlihat di sekitar New York dan Idaho.

G3 (Kuat)
Pada skala kuat, dampak yang bisa ditimbulkan misalnya masalah navigasi radio satelit dan HF. Dengan begitu, radio HF mungkin akan mengalami gangguan.

G4 (Berat)
Dalam skala berat, masalah yang mungkin timbul adalah kontrol tegangan yang meluas pada jaringan listrik. Dampak lainnya adalah navigasi satelit akan menurun selama berjam-jam.

G5 (Ekstrem)
Di skala paling tinggi atau ekstrem, badai magnet bumi bisa menyebabkan pemadaman listrik karena jaringan listrik yang runtuh. Tak hanya itu, sistem navigasi pun tidak bisa berfungsi selama berjam-jam hingga berhari-hari.

Edit : Mar