Ketum Yayasan Sirajabatak Nikolas Sinar Naibaho menyerukan : Ayo kita dukung ulos menjadi warisan dunia .
Sudah diketahui umum , kain tenun ulos berperan penting dalam kehidupan masyarakat Batak .
Sejak bayi di dalam kandungan sampai meninggal dunia. Ulos berasal dari kawasan DanauToba, dan tersebar ke daerah-daerah lain di Sumatera Utara, lalu ke seluruh Indonesia, bahkan kini ke seluruh dunia. Maka keberadaan Ulos sebagai kain warisan budaya perlu mendapat perhatian khusus dan layak diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Kain tenun ulos yang telah ada sejak 4.000 tahun lalu, awalnya berfungsi untuk menghangatkan tubuh. Ulos merupakan kain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk upacara adat masyarakat Batak.
Kini ulos tidak hanya dikenal di Indonesia, namun di dunia, karena ulos juga menjadi alat diplomasi budaya yang diberikan oleh masyarakat Batak kepada para tamu negara.
“Raja dan Ratu Belanda, Maxima datang ke Danau Toba. Mereka disemati ulos. Ini menjadi tamu kenegaraan yang mendapat kehormatan dari masyarakat Batak. Dalam forum internasional, (mantan) Direktur IMF Christine Lagarde juga mengenakan pakaian bermotif ulos ketika di Bali. Jadi ulos menjadi familiar tidak hanya di kalangan masyarakat Batak, namun juga di masyarakat nasional maupun internasional.”
Ulos memiliki beberapa fungsi dan makna dalam budaya Batak, antara lain :
1. *Simbol kehidupan dan kesuburan*:
Ulos dianggap sebagai simbol kehidupan dan kesuburan, serta memiliki makna spiritual dalam upacara adat dan ritual.
2. *Pakaian adat*:
Ulos digunakan sebagai pakaian adat dalam upacara pernikahan, kematian, dan lain-lain.
3. *Simbol kasih sayang*:
Ulos melambangkan kasih sayang dan ikatan antara orang tua dan anak, serta antara suami dan istri.
4. *Restu dan berkat*:
Ulos dianggap sebagai simbol restu dan berkat dari orang tua atau leluhur.
5. *Identitas budaya*:
Ulos merupakan identitas budaya Suku Batak dan menjadi salah satu simbol kebanggaan masyarakat Batak.
6. *Fungsi ritual*:
Ulos digunakan dalam ritual adat untuk memohon berkat, keselamatan, dan kesuburan.
7. *Peninggalan budaya*:
Ulos dianggap sebagai peninggalan budaya yang berharga dan perlu dilestarikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, ulos juga dapat digunakan sebagai :
– Selimut
– Sarung
– Selendang
– Hiasan dinding
– Souvenir
Sampai saat ini , ulos memiliki makna yang mendalam dalam budaya Batak dan terus digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Batak.

Ir . Nikolas Sinar Naibaho , MBA ( Ketua Badan Bimbingan dan Penyuluhan Adat dan Seni Budaya DM LABB – Lokus Adat Budaya Batak )

 
  


















































