Heboh Tabung Gas Oksigen Langka di Beberapa Wilayah dan Kini Jadi Rebutan, Kemenkes Buka Suara

oleh -3 Dilihat

JAKARTA (27/06/21) – Lonjakan kasus COVID-19 di tanah air berimbas pada tingkat ketersediaan alat bantu pernafasan tabung gas oksigen.

Imbas dari langkanya tabung oksigen, harganya pun mengalami kenaikan.

Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia pecah rekor diangka 21.342 orang per hari, membuat perburuan oksigen sejumlah wilayah meningkat.

Dikutip wartawan, salah satu agen penyedia oksigen medis mengaku mengalami kekosongan stok sejak Sabtu 19 Juni 2021.

Para agen oksigen ini melayani warga yang sedang menjalani rawat jalan di rumah, seperti asma, jantung, dan Covid-19.

“Sabtu lalu mulai kosong, para distributor fokus untuk menyuplai rumah sakit. Jadi, tidak bagi eceran,” kata salah satu pegawai Jaya Abadi Oksigen di Yogyakarta, Eko Harsono (72)., Jumat (25/6/2021).

Kelangkaan stok ini menunjukkan bahwa kebutuhan oksigen meningkat, terutama setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Dalam sepekan, biasanya per hari 10 tabung kini meningkat menjadi 15 tabung per hari.

Permintaan didominasi dengan pemesanan untuk Covid-19.

Hal yang sama juga terjadi di Jakarta. Terjadi lonjakan permintaan sampai 20 persen.

“Peningkatannya 20 persen dari hari biasa. Biasanya, tiap hari normal 10 tabung, sekarang bisa lebih dari 10, contoh 15, dari 4 hari lalu.

Karena Covid semakin membeludak. Kebanyakan yang pesan karena Covid-19. Sebelum-sebelumnya normal,” kata Wafiq pemilik Azam Oxygen di Jakarta, Kamis (24/6/2021).

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan para produsen oksigen untuk mengalihkan oksigen segmen industri guna pemenuhan kebutuhan rumah sakit dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19.

“Kami sudah mendapatkan komitmen dari supplier (pemasok) oksigen ini, bahwa mereka bisa mengalihkan kapasitas oksigen buat industri ke medis, karena kapasitas oksigen industri itu bisa diisi oleh perusahaan-perusahaan oksigen lainnya,” ujar Budi.

Budi juga menjelaskan selama ini sebesar 75 persen dari total produksi tabung oksigen di Indonesia disalurkan untuk kebutuhan industri, dan 25 persen sisanya untuk kebutuhan medis.

Namun, dengan kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19, pasokan oksigen terhadap industri itu akan dialihkan untuk kebutuhan medis ke berbagai rumah sakit.

Diketahui, saat ini terdapat 4 pabrik tabung oksigen di Jawa Barat, 1 pabrik di Jawa Tengah dan 4 pabrik di Jawa Timur.

 

Edit : Mt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *