JAKARTA, 28 Juli 2021 – One Time Password atau OTP adalah kode verifikasi atau sandi bersifat sekali pakai, yang dikirimkan melalui SMS, WhatsApp, atau email.
Kode OTP umumnya terdiri dari 6 digit karakter unik dan memiliki masa berlaku singkat, antara 30 detik hingga 5 menit.
Sebagai salah satu sarana keamanan untuk melindungi pengguna, kode OTP bersifat rahasia dan tidak untuk disebarluaskan.
Ini karena penerima kode OTP adalah pemilik nomor handphone atau email yang didaftarkan.
Agar kode OTP bisa diterima, pastikan memasukkan nomor telepon dengan benar termasuk menuliskan kode negara, dan pastikan detail ejaan karakter alamat email yang digunakan.
Kode OTP sendiri biasanya dikirimkan dengan sangat cepat atau dalam hitungan detik.
Jika kode OTP baru terkirim lebih dari 2 menit, ada kemungkinan masalah jaringan atau gangguan pada sistem.
Untuk meningkatkan keamanan dalam bertransaksi digital, berikut tips menghindari penipuan modus pencurian OTP:
1. Jangan bagikan kode OTP pada siapapun
Kode OTP tidak boleh diberitahukan kepada siapapun, baik orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal.
Perusahaan apa pun tidak akan meminta kode OTP kepada para penggunanya, karena penyedia layanan sudah memiliki akses terhadap data pengguna.
2. Waspada permintaan data Pengguna diharapkan untuk tidak mudah percaya atas permintaan data yang mengatasnamakan bank atau penyedia layanan.
Jika mendapatkan email yang mengatasnamakan perusahaan, pastikan alamat email tidak menggunakan kode-kode aneh.
3. Gunakan fitur 2FA Aktifkan fitur two factor authentication atau keamanan dua langkah pada aplikasi, terutama yang melakukan transaksi keuangan.
Pengguna juga diharapkan menggunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun.
4. Waspada SMS/Call forwarding Fitur call/sms forwarding biasanya menggunakan kode *21* untuk mengalihkan seluruh pesan atau panggilan ke nomor tujuan.
Jangan lekas percaya jika ada seseorang yang meminta pengguna melakukan hal seperti itu.
Edit : Margriet
