Survei LSI: Faktor Jokowi-Gibran Bisa Alihkan Suara Ganjar ke Prabowo

oleh -3051 Dilihat

Jakarta – Dukungan Presiden Joko Widodo terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bila berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, berpotensi menggerus elektabilitas dua capres lainnya.

Hal itu terpotret berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dipublikasikan, Minggu (22/10/2023).

“Jika Gibran mencalonkan diri sebagai cawapres Prabowo bagaimana dukungannya (publik), terlihat dukungan untuk Prabowo sedikit meningkat dari 35,8 (persen) menjadi 39,2. Ada peningkatkan sekitar 3,4 persen,” kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam jumpa pers rilis hasil surveinya.

Sementara itu, elektabilitas Ganjar turun 5,5 persen dari 30,9 persen menjadi 25,4 persen. Demikian halnya elektabilitas Anies Baswedan yang terkoreksi 0,4 persen. Dari penurunan sebanyak itu, selain 3,4 persen yang teralihkan ke Prabowo, 2,4 persen di antaranya teralihkan ke responden yang masih belum menentukan jawaban. Swing voters diprediksi meningkat dari 13,6 persen ke 16 persen.

“Jadi memang kalau secara kasar, secara sederhana bisa terlihat, potensi majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo meningkatkan perolehan suara Prabowo, tapi peningkatannya tidak terlalu banyak. Ada potensi untuk meningkat, seberapa besar real-nya belum tahu,” jelas Djayadi.

Namun demikian, angka itu belum final. LSI menemukan hal menarik yang justru membuat faktor Jokowi-Gibran berpotensi kontraproduktif untuk Prabowo jika dikenakan variabel lain, yaitu pengetahuan responden soal hubungan kekerabatan antara Jokowi, Gibran, dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.

Semakin banyak orang yang tahu bahwa Anwar Usman adalah paman Gibran, potensi penurunan suara untuk Prabowo jika berpasangan dengan Gibran justru semakin besar.

“Di antara masyarakat yang tahu atau pernah dengar bahwa Anwar Usman adalah adik ipar Presiden Joko Widodo, maka dukungan kepada Prabowo sedikit (turun), 31,6 persen. Dukungan kepada Prabowo lebih tinggi di kalangan yang tidak tahu bahwa Pak Anwar Usman adalah adik presiden Joko Widodo,” ungkap Djayadi.

LSI menyampaikan, rilis ini dilakukan pada 16-18 Oktober 2023 dengan target WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Sebelumnya, kartu politik Gibran pada Pilpres 2024 menjadi hidup setelah Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai ipar Jokowi, Anwar Usman, mengabulkan gugatan agar pengalaman sebagai kepala daerah bisa menjadi syarat maju pilpres kendati yang bersangkutan belum berumur 40 tahun.

Sejak putusan MK pada Senin (16/10/2023) itu, nama Wali Kota Solo tersebut kian santer dipasangkan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Gibran bahkan terbang langsung ke Jakarta sejak Jumat (19/10/2023) dan bertandang ke ketua-ketua umum partai politik KIM.

Gibran bertemu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, serta Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta. Pagi ini, ia bertandang menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Sebelumnya, Gibran juga menerima surat keputusan (SK) rekomendasi sebagai bakal calon wakil presiden dari Partai Golkar pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), Sabtu (20/10/2023).

Sementara itu, Presiden Joko Widodo merestui dan menganggap manuver politik putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, jelang Pilpres 2024 menjadi urusan pribadi yang bersangkutan.

Jokowi tak menepis maupun mengonfirmasi apakah Gibran telah memberi tahu ataupun berdiskusi terkait langkah politiknya belakangan.

“Karena sudah dewasa, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita,” kata Jokowi selepas menghadiri acara Apel Hari Santri di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).

“Orang tua itu tugasnya hanya mendoakan dan merestui,” ujar dia.