Simalungun – Sekelompok orang menyerang warga adat Sihaporas yang sedang berkumpul di sebuah posko di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Akibatnya, 10 warga terluka harus dibawa ke rumah sakit dan puskesmas. Salah satu korban luka adalah mahasiswi yang tengah melakukan penelitian skripsi.
Dari video rekaman warga, sekelompok orang mengenakan baju hitam dan menggunakan helm serta membawa tongkat kayu, tiba-tiba datang menyerang warga yang sedang berkumpul di posko di wilayah adat mereka di Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun pada Senin (22/9/2025).
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara wilayah Tano Batak mencatat kelompok tersebut merusak kendaraan, posko dan rumah masyarakat adat.
Akibat serangan ini 10 orang terluka, sembilan orang dirawat di rumah sakit dan satu lainnya di puskesmas.
Salah satu korban kekerasan yang dirawat di rumah sakit adalah seorang mahasiswi dari Institut Pertanian Bogor, yang sedang melakukan penelitian untuk skripsi.
Setelah kejadian, seorang pastor dari Kapusin turut membantu membawa korban ke rumah sakit.
Pasca penyerangan terhadap warga adat Sihaporas, Kapolres Simalungun menjenguk korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kota Pematang Siantar. Polisi juga membekukan aktivitas di lokasi konflik.
Sementara dalam konferensi pers yang digelar Selasa siang, Direktur PT Toba Pulp Lestari menyebut lima pekerjanya luka-luka akibat peristiwa itu, dua di antaranya harus dirawat inap.
Selain korban luka, kejadian ini mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah, gubuk, sepeda motor dan mobil pikap yang dibakar. Polisi juga masih menyelidiki kasus ini.
Untuk mengetahui informasi terkini, kita sapa Jurnalis KompasTV Emirsyah Purba dan juru kamera Roganda Malau di Medan, Sumatera Utara.