Sederet Pekerjaan Rumah Kominfo Usai Menkominfo Johnny Ditahan

oleh -90 Dilihat

Jakarta – Sederet program kerja masih menanti diwujudkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru, usai Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi BTS 4G Bakti Kominfo oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Program kerja Kominfo masih menjadi pekerjaan rumah yang kesemuanya harus rampung di tahun 2023 dan 2024. Apa saja program tersebut?

BTS 4G

Proyek infrastruktur telekomunikasi ini seharusnya rampung pada 2022. Namun, program tersebut harus terhambat seiring adanya kasus dugaan korupsi yang diusut oleh Kejagung.

Pembangunan BTS 4G ini dilakukan melalui pengadaan paket 1, 2, 3, 4, dan 5 yang dilakukan dengan mitra penyedia untuk membangun infrastruktur internet tersebut. Target 7.904 titik lokasi wilayah terdepan, terluar, dan terdepan (3T) yang dikerjakan dalam dua fase pembangunan.

Satelit Satria-1

Satelit Republik Indonesia atau satelit Satria-1 ini akan diluncurkan pada pertengahan Juni 2023 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 kepunyaan SpaceX.

Saat ini, satelit yang akan digunakan pemerintah untuk menyebarkan akses internet itu tengah dalam perjalanan ke lokasi peluncuran dari markas perusahaan antariksa, Thales Alenia Space, di Prancis.

Memiliki teknologi teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS), satelit Satria-1 mempunyaitotal kapasitas transmisi 150 Gbps dengan menggunakan dan frekuensi Ka-Band.

Jumlah kapasitas transmisi tersebut tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kapasitas sembilan satelit aktif yang digunakan Indonesia saat ini.

Oleh karenanya, satelit ini juga diharapkan akan mampu melayani memfasilitasi sambungan internet di 150.000 layanan publik, seperti fasilitas pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan.

Hot Backup Satellite

Pada dasarnya Hot Backup Satellite (HBS) ini adalah satelit cadangan satelit Satria-1 apabila terjadi anomali saat diluncurkan ke orbit.

Berbeda dengan satelit Satria-1 yang skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Satelit HBS langsung didanai oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Bakti Kominfo telah melakukan penandatangan kontrak proyek satelit HBS dan jasa pengoperasian yang tendernya dimenangkan oleh Kemitraan Nusantara Jaya yang terdiri dari PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.

Pengadaan infrastruktur (capital expenditure/capex) penyediaan satelit HBS ini membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 5.208.984.690.000, termasuk PPN.

Sedangkan, biaya jasa pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur HBS senilai Rp 475.204.320.000, termasuk PPN per tahun selama masa operasi 15 tahun.

Proyek satelit HBS ini akan dirakit oleh Boeing dan diluncurkan menggunakan roket kepunyaan SpaceX, perusahaan yang dinakhodai oleh Elon Musk. Ditargetkan satelit HBS tersebut dapat diluncurkan pada Maret 2022.

Pusat Data Nasional

Pemerintah berupaya untuk mengintegrasikan layanan satu data yang tercecer di berbagai kementerian lembaga melalui keberadaan Pusat Data Nasional (PDN).

Total ada empat lokasi PDN yang direncanakan dibangun yang dilakukan oleh Kominfo, yakni Jabodetabek, Labuan Bajo, IKN Nusantara, dan Batam.

Rencana pembangunan PDN pertama dikerjakan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang menelan investasi sebesar Rp 2,5 triliun. PDN ini ditargetkan dapat dibangun dalam 24 bulan atau sampai dengan tanggal 20 Oktober 2024.

PDN di Bekasi tersebut berdiri di atas lahan seluas 49.941 meter per segi dengan luas lahan terbangun 22.181,60, dan luas gedung total 12.193,60 meter per segi.

Data center pertama pemerintah ini akan didukung kapasitas daya 20 MW, empat ruang IT dengan utilitas listrik 4,5 MW, dan memiliki 320 rak server. Sementara itu, berbicara kapasitas komputasi di PDN ini memiliki prosesor 25 ribu core, storage 400 petabytes, dan memori mencapai 200 terabytes.

Palapa Ring Integrasi

Palapa Ring usai dibangun pada 2019 lalu, nantinya akan dihubungkan dengan Palapa Ring Integrasi. Total jaringan kabel optik sepanjang 12.083 km akan digelar di proyek ini.

Jaringan tersebut nantinya akan mempersatukan Palapa Ring Barat, Palapa Ring Tengah, dan Palapa Ring Timur. Harapannya, dengan adanya Palapa Ring Integrasi ini tidak ada lagi persoalan

Seperti sebelumnya, Palapa Ring Integrasi akan dikomando oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Kominfo.

Pada saat diumumkan pada pertengahan September 2021, Bakti tengah mencari sumber pendanaan untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut. Dibutuhkan belanja modal mencapai Rp 8,6 triliun untuk merealisasikan proyek teranyar ini.

Palapa Ring Integrasi dijadwalkan dibangun mulai tahun depan dengan target pembangunan selama dua tahun alias rampung pada tahun 2023.

Adapun, Palapa Ring Integrasi sepanjang 12.083 kilometer yang terdiri dari 8.203 kilometer merupakan kabel darat dan 3.880 kilometer adalah kabel laut. Pembangunan jaringan ini akan dilakukan dua tahap, yakni tahap pertama sepanjang 5.226 kilometer pada tahun 2022 dan tahap kedua 6.857 kilometer pada tahun 2023.

Rute jaringan Palapa Ring Integrasi melewati Nusa Tenggara ke Papua, melalui Maluku, Sulawesi, Kalimantan, hingga Batam. Kemudian, Batam langsung terhubung ke Jakarta.

Mar