Vaksin COVID-19 Kini Berbayar, Masih Ada Peminatnya Nggak Sih?

oleh -635 Dilihat

Jakarta – Seiring makin terkendalinya situasi pandemi, vaksin COVID-19 di Indonesia kini tidak lagi gratis.
Dengan banderol sekitar Rp 290 ribu, masih banyak nggak sih peminatnya?

Pantauan wartawan di RSUD Tamansari Jakarta Barat, Kamis (22/2/2024), pasien yang datang untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dapat dihitung dengan jari. Tidak tampak antrean di Ruang MCU/ vaksinasi lantai 1, tempat vaksinasi dilakukan, seperti halnya pada masa pandemi saat vaksin COVID-19 pertama kali diberikan.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama, MKM. Menurutnya, minat untuk vaksinasi berbayar ini tidak begitu tinggi kemungkinan karena belum tersosialisasi dengan luas.

“Dari 90 orang yang sudah mendaftar untuk vaksin sejak awal tahun, sudah kami hubungi 50 orang untuk membayar, tetapi baru 10 orang yang akhirnya membayar dan disuntikkan hari ini,” katanya saat dihubungi detikcom.

Salah satu tantangan yang dihadapi rumah sakit adalah harus mengumpulkan 10 pasien sebagai calon penerima vaksin COVID-19, baru penyuntikan vaksin bisa dilakukan. Pasalnya, satu vial (kemasan vaksin) berisi dosis untuk 10 orang dan harus habis dalam 8 jam.

“Harus mengumpulkan 10 orang dulu baru bisa membuka vial karena kalau kemasan sudah terbuka, dalam 8 jam harus dibuang. Sayang dan rugi jika tidak habis. Semoga kedepan ada sediaan vaksin COVID-19 dosis tunggal agar pelaksanaan penyuntikannya lebih memudahkan dan fleksibel,” jelas dr Ngabila.

Sebagai informasi, jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di RSUD Tamansari adalah Indovac yang merupakan vaksin produksi PT Biofarma. Vaksin ini diberikan untuk usia 18-59 tahun dengan syarat tidak memiliki kondisi komorbid.

Edit : Mar