Evaluasi Kecelakaan Maut di Tol Japek, Menhub Minta Polisi Razia Travel Gelap

oleh -550 Dilihat

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepolisian melakukan razia travel gelap yang mengangkut pemudik. Hal itu disampaikan Budi untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan seperti di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) yang menewaskan 12 orang.

“Jadi, kecelakaan kemarin itu adalah travel gelap, penumpangnya 12 orang. Berjalan 4 hari berturut-turut tidak berhenti. Saya minta kepolisian melakukan reportment agar travel gelap dirazia,” kata Budi kepada wartawan di Terminal 1A, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (12/4/2024).

Budi juga mengimbau pemudik tidak menggunakan jasa travel ilegal untuk perjalanannya. Menurutnya, jika sebuah minibus mengangkut penumpang di luar batas maksimum, itu akan mengancam keselamatan para penumpang.

“Tahu nggak kalau 12 orang dalam satu mobil, apalagi di atasnya banyak barang, mobil itu jadi tidak stabil, kecepatannya melambat karena berat? Kalau sekejap tertidur, nah itulah yang terjadi seperti kecelakaan kemarin,” ungkapnya.

Kecelakaan maut di Km 58 Tol Japek itu terjadi pada Senin (8/4) sekitar pukul 08.15 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan mobil minibus GranMax dengan bus. Ada 12 korban jiwa dalam insiden tersebut.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut sopir GranMax ini kelelahan. Pasalnya, sopir telah bekerja melampaui waktu normal.

KNKT awalnya menjelaskan bahwa sopir GranMax yang terlibat dalam kecelakaan ini bekerja melebihi waktu kerjanya. Travel ini tidak resmi.

“Salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas Km 58 Tol Japek yang menewaskan 12 penumpang adalah pengemudi kendaraan travel tidak resmi, bekerja melebihi waktu,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan tertulis, Kamis (11/4).

Mar.