Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

oleh -547 Dilihat

Warga negara asing (WNA) berinisial HL (31) meninggal dunia akibat jatuh ke jurang sedalam puluhan meter di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Jawa Timur (Jatim), pada Sabtu (20/4/2024).

Menurut keterangan saksi, korban terjatuh ke jurang akibat keserimpet rok panjang yang dipakainya saat berfoto di bibir jurang.

Kronologi kejadian

Pemandu wisata yang mendampingi korban di Kawah Ijen, Guswanto mengatakan, HL saat itu berwisata bersama suaminya.

Korban dan rombongan lainnya berangkat dari Paltuding ke Kawah Ijen sekitar pukul 02.10 WIB. Usai naik ke Gunung Ijen, rombongan itu pun turun ke kawah untuk melihat “blue fire”.

Setelah itu, lanjutnya, rombongan kembali naik untuk menyaksikan matahari terbit. Saat di bibir jurang, korban bersama suaminya pun berfoto dengan latar belakang matahari terbit.

“Mereka berfoto bergantian. Awalnya sang suami befoto seorang diri. Setelah itu, sang istri,” kata Guswanto, “(Saat korban berpose) Yang foto saya dan suaminya,” sambungnya. Guswanto menjelaskan, awalnya korban berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah, namun korban kembali mundur agar lebih dekat dengan kayu yang ada di belakangnya.

Pada saat itulah, korban keserimpet rok panjang yang dikenakannya dan mengakibatkannya terjatuh ke jurang sedalam puluhan hingga 100 meter.

“Saya langsung turun, lari ke Paltuding untuk meminta pertolongan,” ujar Guswanto.

Proses evakuasi korban

Mendapat kabar tersebut, Petugas TWA Kawah Ijen menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban. Namun karena sulit dijangkau, proses evakuasi pun membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Kasi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim, Dwi Sugiharto menyampaikan, korban ditemukan meninggal dunia setelah jatuh ke jurang sedalam sekitar 75 meter.

“Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.00 siang,” ucap Guswanto.

Menurutnya, kejadian itu murni kecelakaan sebab petugas TWA Kawah Ijen telah mengingatkan para wisatawan untuk berhati-hati selama berada di kawasan Gunung Ijen.

Kondisi korban

Kapolsek Licin, AKP Junaedi mengungkapkan bahwa jasad korban langsung dibawa ke RSUD Blambangan didampingi oleh suami serta pemandu wisata.

“Kondisi korban mengalami luka-luka bekas benturan dan tulang kakinya patah,” jelasnya.

Junaedi menambahkan, polisi serta petugas rumah sakit sempat kesulitan berkomunikasi dengan suami korban yang hanya bisa berbahasa Mandarin.

Selama berkunjung ke Indonesia, terangnya, korban yang lebih sering berkomunikasi dengan warga menggunakan bahasa Inggris.

“Rencananya jenazah korban akan dibawa ke negaranya,” pungkasnya.

Edit : Mar.